Tugas 3.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual-Pengambilan Keputusan
Sebagai Pemimpin Pembelajaran.
Jurnal Monolog
Program Pendidikan Guru Penggerak
(PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional
leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan
emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan
kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Sebagai calon guru
penggerak kompetensi kepemimpinan pembelajaran menjadi landasan utama yang
harus saya miliki dalam mendukung dan mengembangkan mutu pendidikan yang ada di
sekolah.
Dalam menjalankan kompetensi
kepemimpinan pembelajaran sering diperhadapkan dengan berbagai persoalan yang
ada di sekolah dan menuntut kemampuan seorang guru untuk mampu memetakan
persoalan atau masalah berdasarkan dilema etika atau bujukan moral. Masalah
dilema etika menjadi hal tersulit bagi seorang guru dalam memutuskan sebuah
masalah di lingkungan sekolah.
Beberapa
tahapan yang akan saya lakukan dalam mentransfer dan menerapkan pengetahuan
yang saya miliki di program guru penggerak bagi lingkungan sekolah saya adalah
sebagai berikut.
1. Melakukan koordinasi dan diskusi
dengan kepala sekolah sebagai atasan langsung tentang rupa-rupa program guru
penggerak dan rencana jadwal kegiatan sosialisasi di tingkat sekolah maupun
tingkat gugus.
2. Melalui komunitas praktisi yang telah
dibentuk disekolah, saya akan melakukan sosialisasi tentang kompetensi
kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup
komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran
berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam
pengembangan diri dan sekolah.
3. Melalui kegiatan KKG maupun komunitas
praktisi, saya akan mensosialisasikan tentang empat paradigma pengambilan
keputusan, tiga prinsip pengambilan keputusan, dan sembilan langkah dalam pengambilan
dan pengujian keputusan.
4. Membagi semua materi atau modul selama
mengikuti program guru penggerak kepada teman-teman guru sebagai sumber
referensi baik dalam bentuk hard copy maupun dalam bentuk soft copy.
Langkah-langkah
awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan
pemimpin pembelajaran.
1. Saya akan melakukan pemetaan masalah
menurut aspek permasalahan yang terjadi di sekolah, apakah termasuk dilema
etika atau bujukan moral.
2. Menentukan paradigma yang sesuai dengan dilema etika yang terjadi berdasarkan empat paradigma pengambilan keputusan, antara lain:
§ Individu lawan masyarakat (individual
vs community).
§ Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice
vs mercy).
§ Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs
loyalty).
§ Jangka pendek lawan jangka Panjang (short
term vs long term).
3. Selanjutnya menentukan tiga prinsip
pengambilan keputusan, antara lain:
·
Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
·
Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Base Thinking)
·
Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Base Thinking)
4. Kemudian menentukan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan, antara lain:
1.
Mengenali
bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi.
2.
Menentukan
siapa yang terlibat dalam situasi.
3.
Mengumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan situasi.
4.
Melakukan
pengujian benar salah yang terdiri dari (uji legal, uji regulasi, uji
intuisi, uji halaman depan koran, uji panutan/idola).
5.
Pengujian
paradigma benar lawan salah.
6.
Menerapkan
prinsip resolusi.
7.
Melakukan
investigasi opsi trilema.
8.
Membuat
keputusan.
9.
Melihat
kembali keputusan dan melakukan refleksi.
Saya
akan mulai menerapkan langkah-langkah tersebut di atas mulai hari ini atau
sejak saya dihadapkan pada situasi di mana saya harus mengambil keputusan
terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran di kelas. Selanjutnya mendorong
teman sejawat atau komunitas sekolah untuk menggunakan tiga prinsip pengambilan
keputusan, memilih paradigma dalam pengambilan keputusan, dan menerapkan sembilan
langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Dalam
rangka mendukung kegiatan ini, saya akan meminta pendampingan dari kepala
sekolah sebagai atasan langsung dan juga sebagai orang yang berpengalaman dalam
mengatasi segala bentuk persoalan yang ada di sekolah. Selain itu menjadikan
teman sejawat sebagai teman diskusi dalam pengambilan keputusan untuk
memastikan apakah langkah-langkah yang telah saya buat berjalan efektif atau
tidak.
Komentar
Posting Komentar